NAMA : IDRIS
NPM : 07.31133.262
KELAS : SORE
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Macam-Macam Jaringan Berdasarkan IEEE 802
NPM : 07.31133.262
KELAS : SORE
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Macam-Macam Jaringan Berdasarkan IEEE 802
- 802.3 (Ethernet)
- 802.4 (Token bus)
- 802.5 (Token ring)
- 802.6 (Distributed queue dual bus)
- 802.11 (Wireless LAN)
- 802.14 (Cable Modem)
- 802.15 (Wireless Personal Area networks)
- 802.16 (Broadband wireless access)
IP Address
11111010.01111111.00110111.10011110
Proses :
11111010
0 x 2^0 = 0
1 x 2^1 = 2
0 x 2^2 = 0
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
1 x 2^6 = 64
1 x 2^7 = 128
JUMLAH : 250
11111010
0 x 2^0 = 0
1 x 2^1 = 2
0 x 2^2 = 0
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
1 x 2^6 = 64
1 x 2^7 = 128
JUMLAH : 250
01111111
1 x 2^0 = 1
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
1 x 2^6 = 64
0 x 2^7 = 0
JUMLAH : 127
1 x 2^0 = 1
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
1 x 2^6 = 64
0 x 2^7 = 0
JUMLAH : 127
00110111 1 x 2^0 = 1
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
0 x 2^3 = 0
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
0 x 2^6 = 0
0 x 2^7 = 0
JUMLAH : 55
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
0 x 2^3 = 0
1 x 2^4 = 16
1 x 2^5 = 32
0 x 2^6 = 0
0 x 2^7 = 0
JUMLAH : 55
10011110 0 x 2^0 = 0
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
0 x 2^5 = 0
0 x 2^6 = 0
1 x 2^7 = 128
JUMLAH :
Hasil konversi ke Desimal adalah :
250.127.55.158
255.255.255.254
Cara konversinya kebalikan dari Konversi Biner ke Desimal, yaitu dengan cara menfaktorkan dari masing-masing desimalnya, inilah penjelasan singkat:
1 x 2^1 = 2
1 x 2^2 = 4
1 x 2^3 = 8
1 x 2^4 = 16
0 x 2^5 = 0
0 x 2^6 = 0
1 x 2^7 = 128
JUMLAH :
Hasil konversi ke Desimal adalah :
250.127.55.158
255.255.255.254
Cara konversinya kebalikan dari Konversi Biner ke Desimal, yaitu dengan cara menfaktorkan dari masing-masing desimalnya, inilah penjelasan singkat:
254 : 2 = 127 sisa 0
127 : 2 = 63 sisa 1
63 : 2 = 31 sisa 1
31 : 2 = 15 sisa 1
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
sisa 1
HASILNYA : 11111110
Untuk yang 255.255.255 pengerjaannya sama seperti contoh diatas.
Jadi hasil Konversi Desimal ke Biner adalah sebagai berikut:
11111111.11111111.11111111.11111110
192.168.2.100
Proses pengerjaannya sama seperti diatas
Hasil konversi ke Biner menjadi :
11000000.10101000.00000010.01100100
127 : 2 = 63 sisa 1
63 : 2 = 31 sisa 1
31 : 2 = 15 sisa 1
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
sisa 1
HASILNYA : 11111110
Untuk yang 255.255.255 pengerjaannya sama seperti contoh diatas.
Jadi hasil Konversi Desimal ke Biner adalah sebagai berikut:
11111111.11111111.11111111.11111110
192.168.2.100
Proses pengerjaannya sama seperti diatas
Hasil konversi ke Biner menjadi :
11000000.10101000.00000010.01100100
CLASS IP
Dalam IP address dikenal 5 kelas yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didesain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi.
Kelas A
Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelas B
Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelas C
Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
Kelas E
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
Kelas E
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.
Susunan Protokol Jaringan Komputer
Setiap lapisan memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Berikut masing-masing tugas dari tiap lapisan:
7) Application Layer : menyediakan layanan untuk aplikasi misalnya transfer file, email, akses suatu komputer atau layanan.
6) Presentation Layer : bertanggung jawab untuk menyandikan informasi. Lapisan ini membuat dua host dapat berkomunikasi.
5) Session Layer : membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi tersebut. Contohnya jika ada login secara interaktif maka sesi dimulai dan kemudian jika ada permintaan log off maka sesi berakhir. Lapisan ini juga menghubungkan lagi jika sesi login terganggu sehingga terputus.
4) Transport Layer : lapisan ini mengatur pengiriman pesan dari hos-host di jaringan. Pertama data dibagi-bagi menjadi paket-paket sebelum pengiriman dan kemudian penerima akan menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh kembali. Lapisan ini juga memastikan bahwa pengiriman data bebas kesalahan dan kehilangan paket data.
3) Network Layer : lapisan bertanggung jawab untuk menerjemahkan alamat logis jaringan ke alamat fisik jaringan. Lapisan ini juga memberi identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman data, dan mengatur masalah jaringan misalnya pengiriman paket-paket data.
2) Data Link Layer :lapisan data link mengendalikan kesalahan antara dua komputer yang berkomunikasi lewat lapisan physical. Data link biasanya digunakan oleh hub dan switch.
1) Physical Layer : lapisan physical mengatur pengiriman data berupa bit lewat kabel. Lapisan ini berkaitan langsung dengan perangkat keras seperti kabel, dan kartu jaringan (LAN CARD).
LAN KABEL
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas yang dibina oleh Bapak Ilham Wahyudi, S.Kom
Semoga jawaban ini sesuai dengan yang harapkan.





0 komentar:
Posting Komentar